Di masa mudaku, kuingin sekali mengubah duniaku menjadi apa yang aku dan semua orang inginkan. Saat usiaku bertambah dengan seiring bergulirnya waktu, disaat aku tak dapat mengubah duniaku dengan jangkauanku yang tak seluas anganku, aku berpikir untuk mempersempit cakupan keinginanku dalam menggantinya dengan keinginan untuk mengubah negaraku. Segala usaha yang kulakukan tampaknya sia-sia, aku tak dapat mengubah negeriku karena masih terlalu luas bagiku. Kemudian, saat aku semakin bertambah desawa, kucoba untuk mempersempitnya dengan menggantikannya pada mengubah daerah tempat tinggalku, tapi apa masih terlalu sulit bagiku untuk mengubahnya. Saat usiaku yang tak terbilang muda lagi, aku berpikiran untuk mengubah hanya keluargaku yang hanya terhitung dalam hitungan jari. Tetapi aku masih tidak dapat menyatupadukan tujuanku pada keluargaku.
Tak ada hasil sedikitpun yang dapat kuubah berkat keinginanku yang terlalu sulit untuk dicapai dengan berangan-angan dan berobsesi tinggi.
Dan kini, di usia tuaku, disaat aku tak dapat lagi menaungi semua visiku, aku baru berpikir untuk mengubah diriku sendiri dan tiba-tiba tercantum sebuah pertanyaan dalam pikiranku "Mengapa tak dari dulu kuubah diriku sendiri ?".
Apabila dulu saat usia mudaku kugunakan dengan baik untuk mengubah diriku sendiri menjadi suatu individu yang baik, mungkin setelah itu aku dapat mengubah keluargaku dan menginspirasi orang lain di Daerahku dan dapat mengubah daerah tempat tinggalku. Bahkan kelak ku bisa mengubah negeriku dan tidak menutup kemungkinan kudapat mengubah duniaku.
Tetapi, hidup adalah sebuah titisan sang ilahi yang berbentuk dan berjalan sesuai skenario kehidupan yang penuh dengan misteri. Penyesalan selalu datang terlambat, maka UBAHLAH DIRI ANDA MULAI SEJAK DINI, KELAK PERUBAHAN ITU AKAN MEMBUAHKAN HASIL YANG MANIS UNTUK KEHIDUPAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar